Allah (pemberi) cahaya kepada langit dan bumi , perumpamaan cahayanya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus,yang di dalamnnya ada pelita besar .Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara yang dinyalakan dengan pohon yang banyak berkahnya yaitu pohon zaitun yang tidak tumbuh di sebelah timur maupun di sebelah barat. Yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walau tidak di sentuh api.Cahaya di atas cahaya yang berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa saja yang dia kehendaki,dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia ,dan Allah maha mengetahui sesuatu. (QS:An-Nur :35)
Allah pemilik cahaya hati yang akan diberikan kepada siapa saja yang di kehendaki, Sungguh terjemahan ayat yang mempesona…, takjub ketika membaca dan meresapi dalam-dalam makna ayat Allah di atas, tak ada bahasa yang mampu menerjemahkan ,dan tak ada pula kata-kata yang bisa terucap untuk melukiskan keindahan bahasa Illahiah ,satu kalimat yang saya bisa ucapkan untuk Ayat suci tersebut adalah ‘subhanallah” Begitu mulia dan sucinya Kalam Illahi yang tergores membuat kalimat saya tidak bisa di lafadzkan.Maha suci Allah dengan segala kesucian bahasanya yang akan tetap terjaga dan terpelihara sampai akhir zaman.Pemilik cahaya yang tidak akan pernah padam.
Mencari dan meraih cahaya-Nya sungguh bukan perihal yang mudah seperti membalikan telapak tangan, karena surga itu manis, maka butuh pengorbanan dan perjuangan yang kadang terasa pahit dan getir untuk bisa mencapainya,Namun masalahnya jika tujuan hidup kita di dunia hanya untuk surga semata rasanya terlalu mudah untuk mendapatkannya,karena tiket meraih surga itu sudah jelas terdapat dalam firman Allah yang membawa kepada jalan yang lurus,kita tinggal menjalankannya saja.Namun hendaklah kita prioritas kan ampunan-Nya, karena dengan mendapatkan Ampunan (magfirrah)dan rahmat dari Allah maka pintu surga pun akan terbuka dengan sendirinya tanpa kita meminta kepada Allah.